Di Jepang, konsep kamar tidur jauh lebih sedikit hamil daripada di Barat, apalagi dipahami sebagai ruang pribadi dan penggunaan pribadi. Memang, unit rumah adalah satuan kelompok keluarga sangat penting dan teritori juga personalisasi sedikit sebagai hubungan, semua tunduk pada kohesi primitif. Hal ini tercermin dalam fleksibilitas penempatan kamar, "ruang individu tidak stabil: mereka tidak selalu tidur di kamar yang sama atau di atas tempat yang sama [...]" 6. Setiap malam, tradisional dekat satu sama lain, Jepang mengadakan kasur mereka langsung di tatami, kemudian jatuh pagi di oshiire. Unit ini juga didukung oleh penggunaan partisi geser (shoji) diisi dengan kertas nasi, sangat sedikit isolasi dari semua sudut pandang.
Secara materi, ruang tatami Jepang atau kamar tidur, ruang menentang karena Barat tidak memiliki pintu atau tempat tidur, atau dinding bersih, yang akhirnya mendorong dia nyaris tidak bisa dikenali di ruang angkasa .
Ruangan agak tradisional berdiri di belakang rumah, dekat tempat yang didedikasikan untuk para leluhur, dan kebalikan dari fasad menghadap ke selatan, taman dan di luar rumah pada umumnya jual madu hutan asli.
Paruh kedua abad kedua puluh menyaksikan evolusi yang cukup karena hampir tidak ada sampai Perang Dunia Kedua, ruang Barat telah terus mendapatkan tanah di konstruksi baru, ke titik yang korelasi yang jelas antara usia rumah dan keberadaan jenis kamar. Kebiasaan dan representasi tidak berevolusi secepat namun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar